Senin, 20 Maret 2017

RANGKAIAN SENSOR CAHAYA LDR

Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk Membuat Lampu Otomatis

11 komentar
Sebelum membahas tentang Rangkaian Sensor Cahaya dengan LDR untuk membuat Lampu Otomatis, pernahkah Anda mengalami ketika ingin meninggalkan rumah atau kontrakan dalam waktu yang lama, kemudian dengan alasan tertentu Anda memutuskan untuk menyalakan lampu depan rumah secara terus-menerus? Hal tersebut merupakan hal yang biasa. Tapi begini, kita bisa tahu bahwa pemilik rumah sedang tidak ada dengan dua indikasi : lampunya mati terus atau lampunya nyala terus. Apakah itu masalah? Tidak selalu, sebab tidak semua orang punya niat jahat dan tidak semua orang punya niat baik. :)

Dengan lampu otomatis ini setidaknya kita bisa mendapatkan dua keuntungan, pertama kita bisa menghemat listrik dan yang kedua, kita setidaknya menghindari orang yang tak dikenal mengintai rumah kita karena tak berpenghuni. Dengan adanya lampu otomatis, kita bisa menghemat setidaknya 50 % dari daya yang bisa dihabiskan lampu tersebut.

Katakanlah kita kita punya lampu depan 10 watt dinyalakan 24 jam sehari selama 10 hari, maka setidaknya lampu tersebut akan mengkonsumsi daya sebanyak 10 waat x (24x10) jam = 2400 watt jam atau 2400 wh atau 2.4 kwh. Misal, misal lho ya, misal 1 kwh harganya 1000, maka biaya yang dipakai listrik adalah 2.4 x 1000 = 2400 rupiah. Itu kalau satu, tapi kalau banyak? Jika kita menggunakan lampu otomatis, kita bisa menghemat sekitar 50% karena lampu akan nyala setidaknya setengah hari saja.

Selain untuk menghemat energi, lampu otomatis ini juga bisa membuat rumah tampak hidup dan tampak ada penghuninya. Sebab, siang lampunya mati, kalau malam lampu ada yang ngidupin. Jika ada orang asing, tentu akan menganggap bahwa penghuni rumah ada di dalam. Begitulah kira-kira manfaat dari lampu otomatis ini. Untuk membuat lampu otomatis, ada banyak cara. Salah satunya dengan sensor cahaya. Rangkaian dan cara membuatnya pun tidak terlalu susah (tidak susah bagi yang sudah tahu, :p).

Baca juga contoh implementasi LDR dengan alat yang sederhana :
1. Lampu Rumah Otomatis
2. Fitting Lampu Otomatis untuk lampu senja

Sekilas tentang Cara kerja LDR (Sensor Cahaya)

Gambar LDR - Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis
Gambar LDR ukuran besar
Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor yang nilai resistansinya berubah seiring perubahan initensitas cahaya yang mengenainya. Dalam kondisi gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ, tapi dalam kondisi terang resistansi LDR menurun hingga 1KΩ atau bahkan lebih kecil lagi.

LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor seperti kadmium sulfida dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari cakram LDR tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki resistansi yang besar.

Sedangkan pada saat kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak. Maka energi cahaya yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan listrik lebih mudah untuk dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR banyak maka LDR akan memiliki resistansi yang kecil dan menjadi konduktor yang baik.

Hambatan Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis gelap
Resistansi LDR pada kondisi terang (1.85 K ohm)

Resistansi LDR pada kondisi agak gelap (24.9 K ohm)
Gambar di atas adalah resistansi pada LDR dalam kondisi terang dan kondisi gelap. Dalam kondisi terang, resistansi masih kisaran 1K ohm, dan ketika cahaya sedikit terhalangi sehingga agak gelap, maka resistansi meningkat hingga puluhan kilo ohm. Karakteristik inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan lampu.

Skema LDR / Rangkaian LDR untuk Lampu Otomatis

Untuk membuat lampu otomatis, setidaknya kita butuh 5 komponen sebagai berikut:
  • LDR, berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Rencananya : jika siang maka lampu mati, jika malam lampu menyala.
  • Potensiometer, berfungsi untuk kalibrasi intensitas cahaya untuk menyalakan atau mematikan lampu.
  • Transistor jenis NPN, berfungsi sebagai sakelar elektrik untuk menghidupkan relay.
  • Resistor, sebagai pengaman arus yang masuk ke transistor.
  • Relay, berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan lampu.

Setidaknya, kita hanya butuh 5 komponen untuk membuat sakelar cahaya untuk menghidupkan lampu. Kelima komponen tersebut belum termasuk kabel dan peralatan tambahan seperti tang untuk memotong, selotip (jika perlu), serta solder dan timahnya. Dalam percobaan kali ini, kami akan men-simulasikan rangkaian sakelar cahaya atau sensor cahaya untuk menghidupkan led dengan sumber daya dari baterai. Berikut skema lengkap dari sensor cahaya tersebut.

Skema Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis


Cara kerja skema sakelar cahaya di atas yaitu : ketika cahaya terang, maka resistansi pada LDR akan berkurang sehingga tegangan antara basis dan emitor yang diwakili oleh resistor 330, sebagian resistansi VR, dan resistansi LDR lebih kecil daripada resistansi pada VR sebelah atas (antara basis ke positif). Sehingga transistor dalam keadaan tidak bekerja dan relay dalam kondisi terbuka.

Tapi ketika cahaya berkurang, maka resistansi meningkat dan sekaligus meningkat pula tegangan antara basis dan emitor. Kondisi ini membuat transistor aktif dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Karena arus yang mengalir melalui kolektor di seri dengan relay, maka relay akan ikut aktif. Aktifnya relay bisa kita manfaatkan untuk menghidupkan lampu dari PLN, atau dalam simulasi yang kami lakukan yaitu untuk menghidupkan led dengan baterai. Berikut adalah komponen yang siap dirakit + (baterai, led merah, dan resistor 1K untuk simulasi).

Komponen Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis



Hasil rakitan komponen tersebut dalam project board ditambah dengan simulasi lampu led dengan baterai.

Skema Rangkaian Sensor Cahaya LDR
Kondisi terang, relay mati, led mati

Skema Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk saklar cahaya
LDR terhalangi (agak gelap), relay nyala, dan led nyala.

Cek hasilnya dengan melihat video di bawah ini.









Minggu, 13 November 2016

macam macam speaker dan fungsi lainya.

Macam-Macam Speaker

1.      Midrange
Adalah speaker yang umumnya berukuran sekitar 3-4 inci yang memiliki cakupan frekuensi 350-4500Hz. Midrange ini biasanya diikutsertakan pada 1 set sistem 3 way car audio. Tugasnya untuk membantu menyempurnakan high frekuensi atau mengakomodasi vokal yang terdengar agar lebih fokus dan jelas.

2.     Tweeter
Adalah speaker yang biasanya berukuran kecil 0,5 inci, paling besarpun berukuran 4 inci, tergantung merk dan kemampuan cakupan frekuensinya. Fungsi tweeter adalah untuk mereproduksi frekuensi tinggi yang cakupannya pada rentang 3500 Hz hingga 20 Khz. Contoh suara frekuensi tinggi ini antara lain adalah seperti suara vokal, cymbal drum dan suara dentingan alat musik lainnya. Tweeter pun juga ada yang dikenal dengan sebutan super tweeter / ribbon tweeter. Jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dari tweeter biasa, biasanya persegi panjang dibentuk plat tipis dan mampu menghasilkan suara high frekuensi yang tidak dapat dijangkau oleh tweeter biasa, yaitu pada rentang 5 – 23 Khz.

3.     Woofer
Fungsi speaker woofer adalah untuk menghantarkan suara berfrekuensi rendah atau suara bass. Untuk woofer dibatasi pada rentang frekuensi 100 Hz atau dibawahnya, namun woofer yang mampu menyemburkan suara pada rentang frekuensi 40 Hz dan dibawahnya bisa disebut sebagai sebuah subwoofer. Pada umumnya subwoofer memiliki ukuran 12, 15, 18 inci sedangkan woofer sekitar 8-10 inci.

4.      Fullrange
Adalah jenis speaker yang mampu mereproduksi sinyal audio pada semua range gelombang frekuensi audio.




KOMPONEN SPEAKER
Cara Mudah Merakit Speaker Aktif – Pada kesempatan kali ini Pojok Elektronika akan membahas bagaimana cara membuat speaker aktif dengan biaya yang relatif murah, kenapa saya katakan relatif murah? Karena kita bisa menghilangkan beberapa fungsi pada speaker aktif yang menurut kita tidak begitu dibutuhkan.
Seperti halnya kalau biasanya dipasaran speaker aktif stereo, kita bisa membuatnya dengan model mono, atau kita bisa memasang speaker dengan harga yang lebih murah. Tapi semuanya kembali pada si perakitnya, yang saya yakin sudah bisa mengkalkulasi hasil suara dan biaya yang dibutuhkan.
membuat speaker aktif
Sering kali kita melihat beberapa merk speaker aktif di toko elektronika dengan harga yang bisa dibilang mahal. Apalagi kalo udah merk yang terkenal, seperti Polytron, Sharp, Thonet & Vander dan beberapa merk terkenal lainnya. Merk merk tersebut bisa kita jadikan acuan dalam mendesain speaker aktif yang nantinya akan kita buat.
Dipasaran, kit kit amplifier jadi yang tinggal pasang juga sudah banyak tersedia. Hal tersebut sangat memudahkan kita dalam membuat speaker aktif. Box speaker juga banyak disediakan di toko elektro kita tinggal pilih sesuai dengan bentuk yang kita inginkan.
kit speaker aktif
Kit Speaker Aktif Sebagai Contoh
Akan tetapi beberapa penggemar audio lebih tertarik untuk mendesain sendiri baik itu amplifier maupun box speakernya. Dengan dengan berbagai alasan, seperti box audio pasaran tidak memenuhi volume yang di perlukan speaker untuk menghasilkan suara secara maksimal. Karena box yang ada di pasaran didesain universal untuk banyak type speaker.
box speaker aktif
Ilustrasi Gambar : Box Speaker Aktif Sharp
Untuk masalah amplifier kenapa para DIYers audio lebih memilih untuk merakit sendiri? Karena rata rata para senior audio ini lebih memperhatikan detail dan kualitas suara yang dihasilkan, walaupun kadang menelan biaya yang tidak murah. Sedangkan kit audio pasaran kebanyakan  jarang sekali bisa memproduksi suara yang detail dan jernih kalau kita tidak memodifikasinya.
Single Ended Class A Tabung Amplifier
Amplifier Tabung Class A Singgle Ended.
Oke langsung aja apa saja bahan dan peralatan yang kita butuhkan dalam merakit atau membuat amplifier. Saya ingin mempertegas sebelumnya bahwa artikel ini tidak ditujukan untuk para senior dibidang audio, tapi hanya sebuah artikel untuk para pemula audio seperti saya ini.
Bahan bahan yang harus kita persiapkan antara lain :
  • Kit Power Amplifier Stereo Speaker aktif (biasanya OCL 150 watt stereo)
  • Trafo 5 Amp
  • Kiprox
  • Elco 6800 uf/50V
  • Kabel Serabut Tunggal
  • Kabel Skerm
  • Box Speaker lengkap
  • Speaker 10 atau 12 Inc
  • Kabel Steker
  • Baut
  • Saklar On/Off
  • Audio Input dan Output panel
  • Sekring
Alat alat Pendukung :
  • Multitester / Avometer
  • Obeng
  • Tang Potong
  • Palu/Martil
  • Bor
  • Pinset
  • Solder dan Timah
  • Gunting
  • Lem Bakar
  • dan sesuai kebutuhan
Langkah langkah perakitan speaker aktif sebagai berikut :
1. Membuat Power Supply
Power supply merupakan sebuah rangkaian yang sangat vital dan dibutuhkan berbagai perangkat elektronika karena merupakan sumber tegangan. Seperti halnya speaker aktif yang memerlukan catu daya CT (center tap). Sesuiakan tegangan yang dibutuhkan kit speaker aktif, tegangan supply yang terlalu rendah membuat kinerja rangkaian kurang maksimal sehingga suara yang dihasilkan juga kurang maksimal. Jika tegangan terlalu besar dikawatirkan melebihi batas Vmax transistor dan komponen aktif yang lain sehingga bisa saja transistor final terbakar karena panas yang berlebih. Alangkah baiknya sebelum merakit kita pelajari dulu datasheet komponen aktif dalam rangkaian sehingga kita tahu deskripsi komponen. Berikut rangkaian power supply ct untuk amplifier.

skema power supply
Skema Power Supply
Kit-Power-Supply-Amplifier
Kit Power Supply Tingga Pasang Trafo
2. Memasang Kit Speaker
Selah power supply selesai dibuat, kita lanjut dengan memasang power supply ke Kit yang telah kita sediakan tadi, pada umumnya di kit sudah tertera pada silk screen PCB polaritas tegangannnya. Perhatikan polaritas teganganjangan sampai terbalik, karena bisa berakibat fatal baik pada kit amplifier maupun power supplynya. Setelah terpasang dengan baik, coba dikasih input untuk test rangkaian.
Jika dirasa rangkaian bekerja dengan baik, langkah selanjutnya memasukkan rangkaian pada box speaker. Sesuaikan penempatannya, sebisa mungkin jalur input tidak berdekatan dengan rangkaian power supply untuk menghindari ripple tegangan yang berakibat dengung pada output amplifier.
Untuk input bisa dari komputer, handphone, mp3 player portable, cd/dvd player atau kita bisa menambahkan kit mp3 player seperti gambar di bawah ini.
modul mp3 player
Modul/Kitl Mp3 Player
3. Memasang Speaker
Seperti pada point 2 memastikan komponen bekerja dengan baik lakukan test rangkaian dalam box. Setelah ditest dan memuaskan langkah yang teakhir adalah memasang speaker ke box. Lakukan dengan hati hati saat memasang skrup pada pinggiran speaker jangan sampai obeng meleset dan menjebol daun speaker. Selain itu pastikan kontuksi box kuat dan rapat tidak banyak kebocoran pada ruang gaung speaker.
Sekian terima kasih, semoga bermanfaat dan selamat berkreasi.


bagaimna speaker bisa menghasilkan suara


Pengeras suara (bahasa Inggrisloud speaker atau speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik kefrekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara.
Dalam setiap sistem penghasil suara (loud speaker), pengeras suara merupakan juga menentukan kualitas suara di samping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang mengubah kode sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik. Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat direproduksi oleh pengeras suara loud speaker yang dapat kita dengar. Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita,
Speaker untuk televisi

Membuat suara[sunting | sunting sumber]

Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penerjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker dari sinyal elektrik dan diubahnya kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang diterima getarannya oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada pita magnetik (tape), kepingan CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satudrivers atau lebih.

Diafragma[sunting | sunting sumber]

Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat.Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket.
Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.

Magnet[sunting | sunting sumber]

Proses spaker coil bergerak maju mundur, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai berikut. Garis gaya magnet yang konstan berasal dari magnet permanen dan coil. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet dari coil dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen.
Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik melakukan dorongan dan tarikan antara voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut dapat menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara.
Speaker umumnya terdiri dari empat macam frekuensi operasinya antara lain: woofer, midrange, tweeter, dan super tweeter.
Woofers merupakan tipe drivers yang paling besar diameternya dirancang untuk menghasilkan suara bass (frekuensi rendah), frekuensi suara 500 Hz ke bawah. Sedangkan midrange, dirancang untuk frekuensi di tengah pada spektrum suara frekuensi 500 Hz sampai frekuensi 4 KHz. Tweeter memiliki diameter paling kecil dan dirancang untuk menghasilkan frekuensi suara 4 KHz ke atas, super tweeter paling tinggi di atas 10KHz ke atas.
Untuk dapat membuat gelombang frekuensi tinggi, diperlukan diafragma yang kecil ringan dan keras. Hal ini lebih sulit dilakukan dengan cone yang berukuran besar dan berat.

Sistem crossover pada speaker elektronik[sunting | sunting sumber]

pada sistem pemisah frekuensi sinyal suara audio ada dua macam yaitu:
Pertama crossover pasif dengan cara pemisah (filter) suara tanpa memerlukan sumber arus listrik, umumnya ditempatkan dalam kotak speaker terbuat dari rangkaian L dan C yaitu lilitan kawat tembaga dan Elco.
Kedua crossover aktif berupa rangkaian elektronik memerlukan tegangan dan arus bentuk rangkaian filter R (resistor) dengan C (condencator) dan semikonduktor bisa IC atau Transistor. Dalam hal ini, terdapat beberapa sistem cross over, yaitu sistem dua jalur, tiga jalur, dan empat jalur.

Sistem dua jalur[sunting | sunting sumber]

Penggunaan speaker elektronik yang paling sederhana adalah sistem 2 jalur atau sistem bi-amp, yang bisa memberi hasil yang baik. Keuntungannya adalah pengecilan distorsi TIM (transient intermodulation) dan bisa menyetel bass dan treble secara mandiri. Bila Anda menggunakan sub woofer untuk kanal bawah ini, dan harus mengubah dengan saklar diubah di bawah 100 Hz.
Speaker woofer, daya power amplifier sebagai penggetar speaker woofer dipilih sesuai kebutuhan. Daya speaker Woofer perlu dilebihkan dari daya Power amplifier. Untuk ruang biasa daya amplifier yang cocok 20-30 Watt. Hendaknya dipilih power amplifier yang cocok untuk penggunaan nada rendah dan mempunyai faktor damping besar.
Speaker tweeter bisa menggunakan tweeter atau dengan super tweeter, daya Power amplifier tweeter ini lebih kecil dari woofer.
Pada crossover aktif ini ada yang dilengkapi dengan saklar untuk mengubah jalur frekuensi 100 Hz, jika digunakan subwoofer pada output suara tengah dan treble dikombinasikan dengan crossover pasif. untuk kanal bawah frekuensi 100 Hz digunakan kotak yang terpisah.

Sistem tiga jalur[sunting | sunting sumber]

Sistem ini mirip dengan sistem 2 jalur, namun di sini nada tengah dipisahkan dengan band pass filter. Ada beberapa kemungkinan yang bisa diambil mengenai pemasangan speaker:
  • Pilihan pertama, SP1 woofer, SP2 mid range, SP3 tweeter (tiga power amplifier).
  • Pilihan kedua, SP1 sub woofer, SP2 mid range, SP3 super tweeter, titik frekuensi peralihan 100 Hz ke bawah, 100Hz sampai 5Hz dan di atas 5 KHz (tiga power amplifier).
  • Pilihan ketiga, SP1 sub woofer, SP2 speaker lengkap (woofer, mid range, tweeter dengan cross over pasif), SP3 super tweeter . (dua power amplifier + satu crossover pasif tiga jalur).
Persyaratan power amplifier sama dengan sistem 2 jalur. Penyetelan suara dilakukan melalui pendengaran pada sistem yang sudah terpasang. Tiap jalur frekuensi pada crossover aktif disetel mula-mula dari sisi ground (suara volume terkecil) diputar perlahan sampai detail suara terdengar paling baik. Penyetelan optimal didapat dengan memutarnya mundur sedikit dari posisi mula-mula.

Sistem empat jalur[sunting | sunting sumber]

Pada sistem empat jalur crossover aktif dibagi menjadi titik frekuensi peralihan masing-masing adalah di bawah 100Hz (super bass), 100Hz sampai 500Hz (suara bass tengah), 500Hz sampai 5KHz (suara tengah) dan di atas 5KH suara tinggi (tweeter). Output crossover aktif empat jalur masing-masing diperlukan power amplifier yang dayanya berbeda dari daya terkecil tweeter sampai daya terbesar super woofer, juga diperlukan speaker yang diameternya berlainan pada masing-masing jalur frekuensi, diameter speaker terkecil tweeter dan diameter terbesar super woofer.
Crossover aktif tiga jalur bisa juga dikombinasi untuk keperluan empat jalur jika spesifikasinya menunjang sistem empat jalur. Untuk menyetel supaya detail suara mendekati suara natural setelah semua peralatan dan tata kabel yang benar-benar ditata rapi, jika tata kabel tidak rapi bisa timbul osilasi dan distorsi yang bisa menurunkan kualitas suara.


membuat speaker sederhana

Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas Khusus Hp atau Smartphone

Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas – Kali ini penemuanterbaru.comakan sedikit berbagi cara dan tutorial sederhana mengenai cara membuat speaker dari barang bekas. Pada kesempatan ini dikhususkan membuat speaker untuk Hp atau smartphone yang memiliki kualitas speaker yang belum mumpuni untuk menghibur sahabat. Kebanyakan smartphone yang beredar saat ini, terutama yang harganya murah, biasanya memiliki speaker bawaan yang kualitas cenderung rendah. Tingkat volume suaranya pun terbatas. Nah, kali ini Kami akan kasih trik untuk bikin suara speaker bawaan HP sahabat jadi menggelegar.
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas
Tujuan dari tutorial tentang bagaimana cara membuat speaker dari barang bekas yaitu agar bisa membuat suara smartphone sahabat makin kenceng. Bahan-bahannya mudah didapat, dan yang pasti cara bikinnya juga bisa dikatakan mudah. Penasaran? Berikut bagaimana tahapan membuatnya:

Alat dan Bahan - Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas 

Pertama, sahabat siapkan dulu alat dan bahan yang diperlukan.
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas
  • Kertas karton tebal dengan ukuran A4 yang sudah tidak terpakai (bisa kertas karton sampul atau jilid)
  • Selotip
  • Gunting dan Cutter
  • Spidol
  • Dua buah gelas plastik bekas

Tahapan Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas Khusus Hp atau Smartphone

1. Gulung kertas karton tebal hingga membentuk tabung dengan diameter kira-kira 3 cm, lalu rekatkan dengan selotip.
2. Tandai bagian tengah gulungan sesuai dengan ukuran HP sahabat. Kemudian lubangi dengan cutter, lalu rapikan dengan gunting.
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas

3. Tandai bagian tengah gelas plastik sesuai dengan ukuran diameter gulungan karton tadi. Kemudian lubangi dengan cutter atau gunting.
4. Potong bagian tepi karton berbentuk segiempat. Sesuaikan ukurannya dengan bagian dalam gelas plastik.
5. Masukkan kedua ujung gulungan kertas karton ke dalam lubang pada gelas plastik yang tadi sudah kita buat.
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas

6. Sahabat juga bisa menggunakan lem atau selotip untuk merekatkan gulungan karton dengan gelas plastik agar lebih kuat.
7. Jadi, deh. Sahabat tinggal masukkan HP sahabat ke dalam lubang pada bagian tengah karton tadi. Sekarang suara musik dari HP sahabat akan terdengar jauh lebih kencang.
Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas

Fungsi gelas plastik pada alat ini adalah sebagai pelantang alias pengeras suara. Jadi, suara dari speaker bawaan sahabat akan mengalir melalui tabung karton, kemudian menuju gelas plastik agar terdengar lebih kencang.

Nach cukup mudah bukan??. Demikian Cara Membuat Speaker Dari Barang Bekas Khusus Hp atau Smartphone yang dapat kami bagikan dan semoga bermanfaat.
Baca juga:




by:salsabila
   : 92